Senin, 26 Mei 2014

SEMINAR KIR PURWOKERTO

Kali ini saya akan sedikit mengenalkan tentang KARYA ILMIAH REMAJA. Tapi sebelumnya kayak biasa nih saya ucapin terimakasih banget buat kalian yang udah berkenan mampir ke blog saya. Semoga setelah mampir ke blog ini nantinya kalian dapet inspirasi yang lebih lagi... Aamiin Ya Rabbal’alaamiin  , oiyaa jangan lupa kalau ada kritik dan sarannya mohon dikirim lewat email isnainsholihah@gmail.com , insyaAllah saya bales kalo ada waktu. Itu juga biar nanti kedepannya saya bisa lebih baik lagi.

Nah ini ada sedikit rangkuman dari penjelasan yang saya dapat setahun lalu saat saya mengikuti SEMINAR di Purwokerto tepatnya di Universitas Jendral Soedirman di fakultas Ekonomi ruang 144 atau berapa lah saya lupa :D . . . . simak yah, kali aja ada informasi yang menarik :D . . . . ini disampaikan oleh pembina FOSCA dari  jakarta namanya Kak NURDIANSYAH

Karya Ilmiah Remaja atau yang sering disebut KIR

KIR kadang kala disebut juga dengan sebutan Kelompok Ilmiah Remaja

KIR merupakan Organisasi Ekstrakulikuler yang bergerak di bidang Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dimana dari hasil Penelitian tersebut diharapkan menghasilkan suatu Karya Ilmiah.

KIR ditujukan untuk siswa yang berusia 12 – 21 tahun, Adapun Jenis KIR diantaranya :

Tingkat Intra Sekolah

  • Tingkat SMP
  • Tingkat SMA

Tingkat Antar Sekolah

  • KIRJU, KIRJAS, KIRPUS, KIBAR, PIRAMID, BASIC, FORMASI, FOSCA, dll.
Tujuan yang harus dicapai oleh KIR adalah pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam memecahkan masalah yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan menggunakan metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur.

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) mempunyai berbagai manfaat bagi Siswa (Anggota KIR), Guru (Pembina KIR), maupun Sekolah (Pelindung KIR), antara lain sebagai berikut :

Manfaat KIR bagi Siswa (Anggota) adalah :

  • Membangkitkan rasa ingin tahu.
  • Meningkatkan daya kreatif, kreasi, kritis, dan nalar.
  • Menambah wawasan terhadap Iptek.
  • Meningkatkan keterampilan menguasai Iptek.
  • Meningkatkan minat baca terhadap Iptek.
  • Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat, dan presentasi ilmiah.
  • Mengenal tata cara berorganisasi ilmiah.
  • Menempa kematangan sikap dan kepribadian.
  • Mengenal sifat-sifat ilmiah.

Manfaat KIR bagi Guru (Pembina) adalah :

  • Menambah keterampilan membimbing kelompok ilmiah remaja.
  • Menambah pengetahuan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
  • Mengenal sikap dan perkembangan pribadi siswa lebih mendalam.
  • Meningkatkan kesejahteraan hidup.

Manfaat KIR bagi Sekolah (Pelindung) adalah :

  • Memberikan nilai tambah dan nilai unggulan kompetitif bagi sekolah.
  • Menambah keterampilan dalam mengelola dan mengembangkan sekolah.
  • Memperluas hubungan kerja sama dengan instansi lainnya.
  • Meningkatkan situasi dan kondisi sekolah yang kondusif untuk belajar
  • Menambah fungsi sekolah lanjutan / menengah sebagai media tempat pengembangan riset / penelitian.
Ada beberapa hal yang harus dijadikan bahan pertimbangan dan persiapan dalam membentuk Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di tingkat Sekolah, antara lain sebagai berikut :

Waktu Organisasi KIR :

  • Waktu berkumpul dan beraktivitas, biasanya pada hari Sabtu / Minggu

Kelengkapan Organisasi KIR :

  • Surat Keputusan Pengukuhan Ektrakulikuler
  •  Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
  • Struktur Kepengurusan
  • Program Kerja
  • Peraturan Organisasi
  • Format Keanggotaan

Unsur organisasi KIR terdiri dari :

  1.  Anggota KIR (siswa yang telah lolos penyeleksian dan pelantikan keanggotaan).
  2. Pengurus KIR (anggota yang mengelola KIR dengan masa waktu max 1 tahun)
  3. Pembina KIR (guru yang ditunjuk pihak sekolah untuk mendampingi KIR)
  4. Alumni KIR (anggota yang telah lulus dari sekolah)
  5. Partisipan KIR (pihak luar (instansi/perorangan) yang peduli akan aktivitas KIR)

KIR mempunyai beberapa kegiatan Perlombaan, diantaranya :


1. Bidang Penelitian tingkat Nasional (National Research Competition).

  •  Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) diadakan PASAID & DEPDIKNAS
  •  Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) diadakan DEPDIKNAS
  • National Young Innovator Awards (NYIA) diadakan LIPI & PPTIPTEK
  • Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) diadakan LIPI
  • Indonesian Young Scientist Competition (INAYS) diadakan SURYA INSTITUTE
  • Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) diadakan DEPDIKNAS

2. Bidang Olimpiade Sains Nasional dan Internasional (National and International Science Olympiade)

  • Matematika     : IMO, APMO
  • Biologi               : IBO
  • Fisika                  : IPhO, APhO
  • Kimia                 : IChO
  • Astronomi         : IAO, IOAA, APAO
  • Ekonom            : IEO
  • Informatika      : IOI, APIO
  • Kebumian         : IESO

3. KIR mempunyai berbagai macam Permasalahan klasik, contohnya sebagai berikut ;


1. Kaderisasi
  • Siswa kelas X yang sedikit ingin minat masuk jadi anggota KIR.
  •  Terjadinya “Batasan/Gep” antara anggota dengan pengurus KIR.
2. Kegiatan
  •  Terjadinya hal membosankan (monoton) disetiap pertemuan KIR.
  •  Tidak adanya kegiatan pelatihan untuk anggota & pengurus yang berkualitas
3. Koordinasi
  • Tidak adanya koordinasi antar unsur KIR
  •  Tidak adanya birokrasi yang lemah
4. Prestasi  
  • Tidak ada cara untuk mengenal perlombaan untuk KIR (prestasi aktivitas)
  • Tidak adanya usahanya memperkenalkan KIR keluar (prestasi keorganisasian)
Nah demikian adalah rangkuman dari KIR yang pernah saya dapat di seminar yang saya kunjungi. Semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Posting Komentar